Skandal Mega Korupsi Optimasi Lahan Provinsi Jambi Tahun 2024 Tuai Sorotan Publik!
Jambi, 16 Mei 2025 – Program Optimasi Lahan yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian RI dan dijalankan di Provinsi Jambi pada tahun 2024 dengan nilai anggaran mencapai Rp68 miliar, kini menjadi sorotan tajam publik. Alih-alih meningkatkan produktivitas pertanian, program ini justru menyisakan tanda tanya besar terkait efektivitas pelaksanaan dan dugaan penyimpangan anggaran.
Gubernur Jambi, Al Haris, dalam pernyataan resminya menyebut program ini sebagai bagian dari Gerakan Tanam Padi Sawah, yang bertujuan menekan inflasi sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. Target luas tanam sebesar 109.260 hektar ditetapkan, dengan strategi peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, serta penguatan kelembagaan petani.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal yang bertolak belakang. Meski anggaran besar telah digelontorkan, tidak terdapat peningkatan produktivitas padi yang signifikan. Bahkan, di sejumlah kabupaten seperti Kerinci, Sungai Penuh, dan Muaro Jambi, ditemukan berbagai kejanggalan pelaksanaan program.
Berbagai temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa program ini telah disalahgunakan untuk proyek-proyek fiktif dan praktik mark up anggaran. Indikasi penyimpangan ini menambah daftar panjang persoalan tata kelola anggaran publik di Provinsi Jambi.
Bersambung….