Menu

Mode Gelap
Kasus Pengrusakan Bangunan Yung Yung Chandra Mandek: SP2HP Menumpuk, Police Line Tak Pernah Dipasang Walaupun Sudah Disegel, PT.SAS Tetap Beroperasi: Warga Nilai DPRD Jambi Jadi “Beking” Perusahaan Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri Masyarakat Desak PETI di Sungai Duo Dihentikan: Kades Rantau Jering Diduga Membiarkan dan Turut Bermain Pahmi Mantan Anggota DPRD Merangin: Diduga Main PETI di Muara Siau, AMPMJ Desak Polda Jambi Segera Bertindak

Headline

Proyek ‘Siluman’ di KM 53 Muara Bungo: Rekomendasi PUPR Jambi dan Proses Pengadaan Diduga Menyimpang

badge-check


					Proyek ‘Siluman’ di KM 53 Muara Bungo: Rekomendasi PUPR Jambi dan Proses Pengadaan Diduga Menyimpang Perbesar

Muaro Bungo – 25 Mei 2025 – Proyek pembangunan penahan tebing di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 53, tepatnya di depan pabrik Starrubber, Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, mulai dikerjakan pada April 2025. Padahal, kerusakan jalan akibat longsor sudah terjadi sejak Februari 2024. Namun, pelaksanaan proyek ini menuai sorotan tajam dari masyarakat karena tidak transparan dan diduga sarat masalah.

Hingga kini, tidak ada papan informasi proyek yang dipasang di lokasi. Publik tidak mengetahui siapa kontraktornya, siapa konsultan pengawasnya, dari mana sumber dananya, berapa nilai anggarannya, serta instansi apa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Minimnya informasi ini memicu kecurigaan warga bahwa proyek ini dijalankan tanpa akuntabilitas. Tak heran, warga menyebutnya sebagai “Proyek Siluman”.

“Kami bersyukur longsor di KM 53 akhirnya dikerjakan setelah satu tahun terbengkalai. Tapi kami kecewa karena proyek ini dijalankan secara tertutup. Tidak ada papan proyek, tidak ada kejelasan siapa yang mengerjakan,” ungkap Antoni, warga setempat. Pernyataan ini dibenarkan oleh Azhar, warga lainnya.

Antoni menambahkan, “Kalau dilihat dari skala pengerjaannya, anggarannya pasti besar. Tapi kami sebagai masyarakat tidak tahu-menahu. Semua ditutup-tutupi.”

Dugaan kejanggalan semakin menguat karena proyek ini sebelumnya pernah dikaitkan dengan sebuah perusahaan jasa konstruksi dari Kabupaten Tebo, yang disebut-sebut menangani proyek tersebut atas instruksi dari Dinas PUPR Provinsi Jambi. Namun, beredar informasi bahwa pelaksana yang kini bekerja di lapangan bukanlah perusahaan yang direkomendasikan, sehingga menimbulkan pertanyaan besar soal mekanisme penunjukan atau pelelangan proyek.

Dengan munculnya dugaan bahwa proyek ini dijalankan oleh vendor yang tidak sesuai rekomendasi dan tanpa proses pelelangan yang transparan, masyarakat menuntut agar instansi terkait, khususnya PUPR Provinsi Jambi, memberikan klarifikasi terbuka. Proyek yang menggunakan uang negara tidak boleh dijalankan di luar prosedur dan tanpa pengawasan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus

4 Oktober 2025 - 07:48 WIB

Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri

4 Oktober 2025 - 03:42 WIB

DPRD Jambi Dikecam Usai Gelar Pertemuan Mendadak dengan PT SAS, Warga: Kami Tidak Butuh Dialog Lagi!

3 Oktober 2025 - 13:29 WIB

Aliansi Mahasiswa Pemuda Merangin Jambi: Gelar Aksi di DPP Partai Gerindra Tuntut Nonaktifkan Waka II DPRD Merangin

3 Oktober 2025 - 13:08 WIB

Ketegangan Kian Memanas: Warga Aur Kenali dan Mendalo Darat Tolak Pertemuan DPRD dengan PT SAS

3 Oktober 2025 - 13:04 WIB

Trending di Headline