Durian Mukut, Lembah Masurai — Di ujung barat Kabupaten Merangin, tersembunyi sebuah desa yang menyimpan pesan penting bagi masa depan lingkungan Jambi: Desa Durian Mukut. Dikelilingi hutan lebat, sungai yang jernih, dan udara segar yang menyembuhkan, desa ini bukan hanya indah — tapi juga tangguh.
Di tengah gelombang kerusakan ekologis akibat Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merebak di banyak tempat, Durian Mukut berdiri teguh: menolak PETI, menjaga bumi, dan merawat warisan leluhur.
“Kami tidak ingin Durian Mukut berubah jadi desa mati karena PETI. Kami sudah bersepakat: tambang ilegal tidak boleh ada di sini. Kami ingin anak cucu kami tetap bisa minum air bersih, melihat hutan, dan hidup damai,” tegas Boy Kristianto, Kepala Desa Durian Mukut.
Komitmen itu tidak datang dari kepala desa saja, tapi juga dari seluruh warga, tokoh adat, pemuda, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tengah mengabdi di desa ini. Mereka bersama-sama menjaga hutan dan sungai, menolak segala bentuk aktivitas pertambangan ilegal, serta membangun kesadaran bersama tentang pentingnya hidup selaras dengan alam.
“Desa ini bukan hanya asri, tapi juga punya semangat luar biasa dalam menjaga lingkungan. Kami belajar bahwa zero PETI bukan mimpi. Ini nyata di Durian Mukut. Harapan kami, semangat ini bisa menular ke desa-desa lain,” ucap rekan mahasiswa KKN
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi daerah sekitar, masyarakat dan mahasiswa menyampaikan seruan penting:
“Kami menghimbau kepada desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Merangin, khususnya di Kecamatan Lembah Masurai, agar dapat mencontoh Desa Durian Mukut yang bebas dari aktivitas PETI dan terus menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan anak cucu kita.
Dan bagi desa-desa yang sudah terdampak aktivitas PETI, kami mengajak seluruh masyarakat agar bersatu, kompak, dan segera menghentikan kegiatan tambang ilegal tersebut. Kita tidak boleh menunggu sampai hutan habis, sungai tercemar, dan tanah longsor melanda. Sekarang waktunya bangkit bersama untuk menyelamatkan alam kita.”
Desa Durian Mukut memberi harapan bahwa perubahan bukan mustahil. Bahwa desa-desa di Jambi bisa memilih jalan hijau, jalan lestari, dan jalan bermartabat.