Menu

Mode Gelap
Kasus Pengrusakan Bangunan Yung Yung Chandra Mandek: SP2HP Menumpuk, Police Line Tak Pernah Dipasang Walaupun Sudah Disegel, PT.SAS Tetap Beroperasi: Warga Nilai DPRD Jambi Jadi “Beking” Perusahaan Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri Masyarakat Desak PETI di Sungai Duo Dihentikan: Kades Rantau Jering Diduga Membiarkan dan Turut Bermain Pahmi Mantan Anggota DPRD Merangin: Diduga Main PETI di Muara Siau, AMPMJ Desak Polda Jambi Segera Bertindak

Headline

Beredar Seruan Kumpul di Rajabasa, Diduga untuk Serang Universitas Malahayati

badge-check


					Beredar Seruan Kumpul di Rajabasa, Diduga untuk Serang Universitas Malahayati Perbesar

Beredar Seruan Kumpul di Rajabasa, Diduga untuk Serang Universitas Malahayati

Sebuah pesan berantai tersebar di grup WhatsApp bernama “Tim PAM Hari H Ekse…”. Dalam pesan tersebut, seluruh anggota grup diminta untuk hadir di Terminal Rajabasa pada Senin, 7 April 2025, pukul 07.00 WIB. Pesan itu dikirim oleh seseorang bernama Wilsen dan mengimbau agar para anggota sudah berada di lokasi pada waktu yang ditentukan.

Meskipun tidak dijelaskan tujuan dari pertemuan tersebut, informasi yang beredar menyebutkan bahwa ajakan itu merupakan bagian dari mobilisasi massa yang diduga dikendalikan oleh Rusli Bintang. Tujuan dari aksi ini diduga untuk melakukan penyerangan terhadap Universitas Malahayati di Bandar Lampung.

Di tengah kekhawatiran yang berkembang, seorang perempuan lanjut usia istri pertama Rusli Bintang bernama Rosnati Syech mengirimkan surat resmi kepada pihak kepolisian pada Minggu (6/4). Dalam surat tersebut, Rosnati meminta perlindungan hukum karena merasa terancam akan diserang oleh ratusan orang yang disebut-sebut sebagai preman.

_“Saya hanya ingin merasa aman. Saya khawatir atas keselamatan diri saya dan keluarga,”_ ujar Rosnati saat di whatsaap wartawan

Langkah Rosnati mengajukan permohonan perlindungan ini menjadi sorotan, mengingat usianya yang sudah lanjut dan kekhawatirannya terhadap situasi yang dinilainya mulai tak kondusif.

Rosnati menjelaskan bahwa konflik yang terjadi sebenarnya berakar dari persoalan internal keluarga. Ia mengaku telah berulang kali mengupayakan penyelesaian secara damai.

_“Keadaan ini seharusnya bisa kami selesaikan secara kekeluargaan. Kami sudah beberapa kali mengajak untuk duduk bersama dan berdialog, tapi ajakan itu selalu tidak pernah terlaksana,”_ ungkap Rosnati.

Menurutnya, tindakan kekerasan atau ancaman tidak seharusnya menjadi pilihan, apalagi dalam urusan yang melibatkan hubungan darah dan keluarga besar.

Situasi ini terus berkembang. Pihak Universitas Malahayati pun dikabarkan menjalin komunikasi dengan aparat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.(Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus

4 Oktober 2025 - 07:48 WIB

Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri

4 Oktober 2025 - 03:42 WIB

DPRD Jambi Dikecam Usai Gelar Pertemuan Mendadak dengan PT SAS, Warga: Kami Tidak Butuh Dialog Lagi!

3 Oktober 2025 - 13:29 WIB

Aliansi Mahasiswa Pemuda Merangin Jambi: Gelar Aksi di DPP Partai Gerindra Tuntut Nonaktifkan Waka II DPRD Merangin

3 Oktober 2025 - 13:08 WIB

Ketegangan Kian Memanas: Warga Aur Kenali dan Mendalo Darat Tolak Pertemuan DPRD dengan PT SAS

3 Oktober 2025 - 13:04 WIB

Trending di Headline