Jambi 28 Mei 2025 – Gedung Masjid Islamic Center Jambi yang dibangun dengan anggaran besar kini menuai sorotan tajam setelah bocor saat hujan deras. Air terlihat menetes langsung dari plafon masjid, padahal bangunan ini belum lama rampung dan masih dalam masa pemeliharaan. Peristiwa ini memantik kemarahan masyarakat, terutama warganet yang ramai-ramai mengkritik kualitas pembangunan dan dugaan praktik pembangunan asal jadi.
Rekaman video bocornya plafon masjid viral di media sosial, menunjukkan air yang menetes deras dari bagian atas interior bangunan. Hal ini langsung membantah pernyataan resmi Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, Muzakir, yang sebelumnya menyebut bahwa air berasal dari genangan di teras akibat pipa saluran yang tersumbat. “Air berasal dari teras yang tergenang akibat pipa saluran mampet,” ujarnya.
Namun, netizen menilai pernyataan itu sebagai bentuk pengalihan isu. Banyak yang menilai kebocoran jelas berasal dari atap, bukan teras. Komentar warganet pun membanjiri berbagai platform media sosial.
@Ita Rofita: “Atap yg di dalem aja masih keliatan rangka-rangkanya, kirain bakalan di plavon.”
@PEDAGANG ROTI: “Proyek asal jadi bae, yang penting untung besar dapetnya.”
@Mass’Ambrosini: “Jambi tu bukan judol nomor 1, tapi korupsi yang nomor 1, judol nomor 2.”
@huruhara: “Ngabisin anggaran bae. Sudah hilang urat malu, yang penting cair.”
Pernyataan Muzakir bahwa proyek masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab kontraktor pun tidak mampu meredam kekecewaan publik. Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin bangunan sebesar dan semahal itu sudah bocor dalam waktu singkat, apalagi jika memang telah dilakukan pengawasan konstruksi yang baik.
Menanggapi kegaduhan ini, Anggota DPRD Provinsi Jambi, Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa pihak legislatif akan segera memanggil Dinas PUPR untuk memberikan klarifikasi. “Ini aset negara yang dibangun dari APBD. Jika baru sebentar sudah bocor, ini pertanda buruk dalam proses pembangunan. Kami akan panggil pihak terkait,” ujarnya tegas.
Masjid Islamic Center Jambi sendiri dibangun dengan harapan menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Islam dan ikon keislaman provinsi. Namun insiden kebocoran ini malah menodai simbol tersebut dan membuka kembali pertanyaan besar tentang integritas dalam proyek-proyek pemerintah daerah.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Masyarakat kini menanti tindak lanjut konkret dari Pemprov dan DPRD, sekaligus berharap agar kejadian serupa tidak terulang di proyek-proyek vital lainnya.