Menu

Mode Gelap
Kasus Pengrusakan Bangunan Yung Yung Chandra Mandek: SP2HP Menumpuk, Police Line Tak Pernah Dipasang Walaupun Sudah Disegel, PT.SAS Tetap Beroperasi: Warga Nilai DPRD Jambi Jadi “Beking” Perusahaan Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri Masyarakat Desak PETI di Sungai Duo Dihentikan: Kades Rantau Jering Diduga Membiarkan dan Turut Bermain Pahmi Mantan Anggota DPRD Merangin: Diduga Main PETI di Muara Siau, AMPMJ Desak Polda Jambi Segera Bertindak

Headline

Diduga KPK Periksa Pejabat Strategis Pemprov Jambi: Dugaan Korupsi Proyek Multiyears Menguat

badge-check


					Diduga KPK Periksa Pejabat Strategis Pemprov Jambi: Dugaan Korupsi Proyek Multiyears Menguat Perbesar

Jakarta – elangnusantara.com | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai bergerak menyusul laporan publik atas dugaan korupsi dalam dua proyek besar milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi: pembangunan Islamic Center Jambi dan Stadion Sepak Bola Pijoan.

Pada Rabu, 23 Juli 2025, sejumlah pejabat tinggi Pemprov Jambi dipanggil ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan. Mereka yang diperiksa antara lain Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kepala Bidang Cipta Karya, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP), hingga pihak konsultan pengawas proyek.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi yang diberikan oleh para pihak yang dipanggil. Saat dihubungi, Sekda Jambi juga belum memberikan tanggapan. Namun, pemanggilan oleh KPK ini menguatkan dugaan publik bahwa terdapat penyimpangan serius dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek bernilai ratusan miliar rupiah tersebut.

Dugaan korupsi ini berangkat dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan laporan Inspektorat Provinsi Jambi. Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK, terungkap adanya kejanggalan sebesar Rp1,7 miliar pada proyek Islamic Center, serta Rp600 juta pada proyek Stadion Pijoan. Angka ini dinilai sebagai indikasi awal dari potensi kerugian negara yang lebih besar.

Lebih jauh, Inspektorat Jambi dalam laporannya tertanggal 1 November 2024 menyebutkan bahwa pelaksanaan proyek Islamic Center tidak memenuhi prinsip probity requirement—yakni prinsip integritas, etika, dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa.

“Belum mematuhi prosedur, prinsip, dan etika pengadaan barang/jasa,” demikian bunyi surat Inspektorat Provinsi Jambi, Nomor: 090/108/ST/ITPROV-2/XI/2024.

Penelusuran tim elangnusantara.com terhadap proses lelang proyek Islamic Center juga menemukan indikasi rekayasa. Proyek senilai hampir Rp150 miliar itu hanya diikuti oleh satu peserta lelang dari total 80 peserta terdaftar. Penawaran yang diajukan hanya berselisih 0,46 persen dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

Lebih mencurigakan lagi, dokumen penawaran dan HPS ditemukan dibuat oleh user yang sama, dengan nama pengguna “deal”, pada hari yang sama. Susunan format, rincian item, dan satuan harga pada kedua dokumen itu identik—seolah disalin langsung tanpa penyesuaian. Contohnya, item “railing tangga besi hollow 4×4 finishing cat hitam” ditetapkan dengan harga Rp650.000 per meter di kedua dokumen.

Saat dikonfirmasi, Pokja dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdalih tidak mengetahui kejanggalan ini. Sementara pihak konsultan pengawas memilih bungkam.

Pola manipulasi tender ini mirip dengan modus korupsi proyek infrastruktur Dinas PUPR Sumatera Utara, yang saat ini telah menyeret lima orang tersangka. Tender dilegalkan melalui sistem LPSE, padahal pemenang telah “diatur” sejak awal.

Gubernur Jambi, Al Haris, pada akhir 2024 lalu sempat menegaskan akan memberi waktu 60 hari kerjauntuk penyelesaian temuan BPK. Jika tidak ditindaklanjuti, maka ia membuka ruang bagi aparat penegak hukum untuk mengambil alih.

“Kalau enam puluh hari gak selesai, itu APH boleh masuk,” kata Gubernur Al Haris saat itu.

Kini, dengan pemeriksaan yang telah dilakukan KPK, masyarakat Jambi menaruh harapan agar penyelidikan ini benar-benar berjalan hingga tuntas. Jika semua dugaan terbukti, maka kasus Islamic Center dan Stadion Pijoan bisa menjadi skandal korupsi terbesar di Jambi dalam satu dekade terakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus

4 Oktober 2025 - 07:48 WIB

Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri

4 Oktober 2025 - 03:42 WIB

DPRD Jambi Dikecam Usai Gelar Pertemuan Mendadak dengan PT SAS, Warga: Kami Tidak Butuh Dialog Lagi!

3 Oktober 2025 - 13:29 WIB

Aliansi Mahasiswa Pemuda Merangin Jambi: Gelar Aksi di DPP Partai Gerindra Tuntut Nonaktifkan Waka II DPRD Merangin

3 Oktober 2025 - 13:08 WIB

Ketegangan Kian Memanas: Warga Aur Kenali dan Mendalo Darat Tolak Pertemuan DPRD dengan PT SAS

3 Oktober 2025 - 13:04 WIB

Trending di Headline