Menu

Mode Gelap
Diduga Malpraktik, DPRD Desak Dinkes Tutup Sementara RS Erni Medika yang Tak Kantongi Akreditasi GMM Ditekan di Kantor Kejati: Minta Jawaban Kasus Korupsi, Malah Dapat Intimidasi dari Oknum Kejati Jambi Gagap! Reklamasi Bekas Tambang Milik PT Minemex dan PT SBC, Miliaran Dana Jamrek Diduga Raib: PWDPI Jambi: Kami Akan Tempuh Jalur Hukum! Fakta Bicara! Tumpukan Limbah Cemari Lingkungan, Beroperasi di Kebun Sawit, Diduga Armada BBM Industri Terlibat, Kadis LH: Waktu Dekat, Kita Terjun Langsung! PLTU Mikik PT.Permata Prima Elektrindo Diduga Cemari Sungai di Desa Semaran Kanupaten Sarolangun Sudah 100 Hari Al haris di Singgasana: Proyek Semakin Menggila, Janji Menguap Keudara

Headline

Guru di Merangin Minta Maaf Karena Tunjukkan Fakta Jembatan Rusak: Biar Pemerintah Nggak Tersinggung

badge-check


					Guru di Merangin Minta Maaf Karena Tunjukkan Fakta Jembatan Rusak: Biar Pemerintah Nggak Tersinggung Perbesar

Merangin 25 Mei 2025 – Sebuah video memperlihatkan guru-guru SD di Merangin, Jambi, mempertaruhkan nyawa menyeberangi jembatan rusak berlubang demi bisa mengajar di SDN 117 Simpang Limbur. Tapi alih-alih mendapat dukungan, mereka justru tampil minta maaf kepada Bupati Merangin dan Gubernur Jambi.

Ya, Anda tidak salah baca. Guru-guru yang bertaruh nyawa agar anak-anak bisa belajar, justru minta maaf karena video mereka viral.

Video itu awalnya dibagikan oleh akun X (Twitter) @zanatul_91 alias Iman Zanatul Haeri. Dalam unggahannya, terlihat guru-guru perempuan melangkah hati-hati di atas besi-besi jembatan yang bolong, dengan sungai berarus deras di bawahnya. Mereka bahkan membawa berkas ujian di dalam tas mereka.

Alih-alih mendapat apresiasi, beberapa hari kemudian empat guru itu berdiri melingkar dalam video baru—bukan untuk diberi penghargaan, tapi untuk meminta maaf.

“Kami di sini selaku guru SDN 117 Simpang Limbur Merangin sekali lagi meminta maaf kepada pihak desa, Bapak Bupati, dan Bapak Gubernur,” ucap seorang guru bernama Risma. Ia juga menegaskan bahwa video itu hanya dokumentasi pribadi dan bukan untuk menyudutkan siapa pun. Mereka menyebut jembatan tersebut sedang “dalam proses perbaikan.”

Sayangnya, klarifikasi itu justru memicu gelombang kemarahan publik di media sosial.

Netizen ramai-ramai protes: siapa sebenarnya yang seharusnya minta maaf? Guru-guru yang berjuang di tengah keterbatasan, atau pejabat yang gagal menyediakan infrastruktur layak?

“Guru-guru SD di Jambi viral karena menyeberang jembatan bolong yang berbahaya. Pemerintah lah yang harusnya minta maaf karena menghambat guru mengajar dan gagal menyediakan fasilitas umum yang layak!” tegas @zanatul_91.

“Siapa yang nyuruh minta maaf? Beliau-beliau nggak salah. Jangan mau minta maaf, Bu. Netizen justru dukung kalian,” komentar akun @BuAgus17.

“Maafkan hamba yang hina ini karena telah membongkar bobroknya sarana prasarana umum. Yang seharusnya jadi kewajiban instansi terkait,” sindir @sinyo_ready.

“Pemerintah kalau dikritik bukannya berbenah, malah gaslighting. Guru-guru ini cuma menunjukkan realita, malah disuruh minta maaf,” tulis @alanseptyawan.

Komentar protes telah mencapai lebih dari 220 balasan, dan unggahan aslinya sudah diposting ulang lebih dari 2.000 kali hingga Sabtu (24/5) pagi.

Sementara itu, Bupati Merangin, M. Syukur, menanggapi permintaan maaf guru sebagai “hal yang wajar.” Katanya, mungkin para guru merasa “tidak enak” karena realita di lapangan berbeda dengan pemberitaan.

Sayangnya, masyarakat melihatnya berbeda: yang bertaruh nyawa minta maaf, yang abai malah tak merasa bersalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Diduga Malpraktik, DPRD Desak Dinkes Tutup Sementara RS Erni Medika yang Tak Kantongi Akreditasi

8 Juni 2025 - 10:44 WIB

GMM Ditekan di Kantor Kejati: Minta Jawaban Kasus Korupsi, Malah Dapat Intimidasi dari Oknum Kejati Jambi

8 Juni 2025 - 04:29 WIB

Gagap! Reklamasi Bekas Tambang Milik PT Minemex dan PT SBC, Miliaran Dana Jamrek Diduga Raib: PWDPI Jambi: Kami Akan Tempuh Jalur Hukum!

5 Juni 2025 - 19:18 WIB

Fakta Bicara! Tumpukan Limbah Cemari Lingkungan, Beroperasi di Kebun Sawit, Diduga Armada BBM Industri Terlibat, Kadis LH: Waktu Dekat, Kita Terjun Langsung!

5 Juni 2025 - 17:45 WIB

PLTU Mikik PT.Permata Prima Elektrindo Diduga Cemari Sungai di Desa Semaran Kanupaten Sarolangun

3 Juni 2025 - 17:47 WIB

Trending di Headline