Diduga Dedi Menjadi Dalang di Balik Bisnis Minyak Ilegal di Banyuasin, Dia Juga Pemilik Truk Cold Diesel Pengangkut Solar Oplosan Dan Masakan
BANYUASIN 3 – Nama Dedi sudah tidak asing lagi di kalangan pelaku bisnis minyak ilegal di wilayah Pangkalan Balai, Banyuasin 3 dedi dikenal sebagai otak di balik operasi solar oplosan, Dedi disebut-sebut sebagai dalang yang kerap memberikan arahan kepada anak buahnya untuk menjalankan bisnis haram ini. “Dia itu yang ngatur semuanya, dari beli minyak sampai jual ke Jakarta, Namanya sering disebut di kalangan kami,” ujar seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya.
Meski tidak memiliki gudang minyak, Dedi disebut memiliki banyak armada mobil cold diesel yang telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk menampung minyak ilegal di dalam bak mobil. “Mobil-mobil itu sudah diubah jadi seperti tangki mini, mereka bisa bawa minyak dalam jumlah besar tanpa mencurigakan,” jelas tim investigasi yang telah memantau aktivitas Dedi selama beberapa bulan terakhir.
Dedi, yang merupakan warga asli Pangkalan Balai, Banyuasin 3, disebut membeli minyak hasil masakan atau minyak olahan ilegal dari sumber tidak jelas, kemudian mengoplosnya dengan solar sebelum menjualnya ke pasar gelap, termasuk ke Jakarta. “Dia beli minyak mentah dari masakan (minyak bekas), lalu dioplos dan dijual lagi, ini bisnis yang sangat menguntungkan bagi mereka,” tambah narasumber.
Lokasi operasi Dedi dan kawan-kawan berada di Lebuk Karet, Pangkalan Balai, di sana, terdapat tempat las bak mobil yang diduga menjadi lokasi modifikasi kendaraan sekaligus tempat pengecekan sampel minyak sebelum diedarkan. “Lokasinya di Lubuk Karet, ada tempat las bak mobil, itu juga jadi tempat mereka cek kualitas minyak sebelum dijual,” ungkap sumber dari masyarakat setempat.
Yang lebih mengejutkan, Dedi dan kelompoknya disebut kebal hukum di wilayah Banyuasin 3. “Mereka itu seperti punya kekebalan, sudah banyak laporan, tapi sepertinya ada yang melindungi,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Operasi minyak ilegal ini tidak hanya merugikan negara karena menghindari pajak, tetapi juga membahayakan masyarakat karena kualitas minyak oplosan yang tidak terjamin. Pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan praktik ilegal ini sebelum menimbulkan dampak yang lebih luas.
Sampai saat ini, upaya untuk mengonfirmasi informasi ini kepada pihak berwenang setempat belum mendapatkan tanggapan. Masyarakat pun berharap agar kasus ini segera ditindaklanjuti untuk menghentikan praktik ilegal yang telah meresahkan warga.
(Narasi investigasi ini masih terus berkembang. Kami akan memberikan update terbaru seiring dengan temuan fakta-fakta baru.)