Menu

Mode Gelap
Pertama Kali di Indonesia, LBH KIS Lakukan MoU Dengan Dokter Asal Korea WALHI Jambi Desak FSC Tolak APP Sinar Mas: Konflik Tanah Belum Selesai, Rakyat Masih Tertindas Pelanggaran Tata Ruang Restoran Gudhas Dibiarkan: Denda Misterius Oleh PUPR Kota Jambi, Wali Kota Jangan Bungkam! Pak Wali Kota Jambi Jangan Tebang Pilih! Tertibkan Investor Pelanggar Tata Ruang, Penertiban Pagar Gudhas Hanya Tinggal Janji Perkumpulan Elang Nusantara Akan Desak KPK Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Proyek Pasca Cetak Sawah Merangin 2015-2017 Tokoh Adat Pubian, Edison Dukung Penuh Ajang Silaturahmi Antar Tokoh Adat Saibatin dan Pennyimbang Tuha Raja

Headline

Terjunkan Wartawan Investigasi, Ketum PWDPI : Proyek Unila 26 Miliar Lebih Diduga Abal-Abal

badge-check


					Terjunkan Wartawan Investigasi, Ketum PWDPI : Proyek Unila 26 Miliar Lebih Diduga Abal-Abal Perbesar

Terjunkan Wartawan Investigasi, Ketum PWDPI : Proyek Unila 26 Miliar Lebih Diduga Abal-Abal

Lampung-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), M.Nurullah RS, tuding Proyek Labororium Pendidikan Karakter (Al-Wasii) Senilai Rp.26 Miliar lebih milik Universitas Lampung diduga Amburadul alias Abal-abal.

“Proyek Labotorium Pendidikan Karakter (Al-Wasii) Senilai Rp26 Miliar lebih milik Universitas Lampung diduga Amburadul alias Abal-abal. Proyek tersebut juga diduga dikerjakan tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis (Juklak dan Juknis),”ungkap Ketum PWDPI saat diwawancarai usai kunjungan di Kantor DPW PWDPI Lampung, pada Senin (9/12/2023).

Ketum PWDPI, Nurullah juga menjelaskan pihaknya sudah menerjunkan tim wartawan PWDPI untuk menelusuri proyek tersebut juga pihak perusahaan yang mengerjakan kontruksi bangunan.

“Sangat Eronis Sekali berdasarkan tim investigasi awak media group kami, proyek fantastis bernilai puluhan miliar untuk pembangunan masjid Al- Wasii di Unila indikasi tidak akan selesai. Bahkan berdasarkan pantauan tidak ada papan nama proyek dilokasi alias proyek siluman,”ujarnya.

Lebih parahnya lagi, masih kata Ketum PWDPI didalam pelaksanaan sistem pondasi bawah berubah dari sumuran jadi pakai borfile dan kegiatan baru cor pondasi borfile dan pondasi filecap dan hannya pedestal saja.

“Padahal proyek masjid tersebut dijadwalkan selesai pada Desember 2024 sudah rampung 100%. Namun jika dilihat dilapangan menurut pantauan tim media PWDPI masih jauh panggang dari api,”katanya.

Berdasarkan pantauan awak media PWDPI juga, lanjut Nurullah, para pekerja rekanan terlihat kurang mampu bahkan info banyak pekerja Gonta ganti team dan pembayaran banyak yang macet.

“Saya juga menduga perusahaan yang mengerjakan proyek adalah abal-abal. Saya juga sudah kirim awak media untuk menyelidiki alamat perusahaan yang jadi pemenang tender,”terang nya.

Ketum PWDPI juga menjelaskan, perusahaan pemenang tender proyek lanjutan pembangunan gedung laboratorium pendidikan karakter (Al-wasii) universitas lampung tahun 2024, Jenis pengadaan pekerjaan kontruksi K/L/PD instasi lainnya pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan untuk satuan kerja yakni, Universitas Lampung.

“Berdasarkan data lelang Pagu :Rp.27.282.821.000.00 dan Hps :26.561.074.324.00, dengan pemenang tender yaitu, PT. Chipta Adi Guna (PT.CAG) , beralamat di Situmbuk Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilantang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Bara, dengan nilai penawaran sejumlah Rp21.248.859, 459,20, dan harga terkoreksi sebesar Rp.21.248.859.459, 20 atau harga negosiasi,”bebernya

Dengan susah payah tim media PWDPI menempuh perjalanan ratusan kilo meter, Ahirnya alamat yang tertera pada lelang ditemukan.

“Namun titik lokasi rumah tidak tidak ditemukan papan nama perusahaan bahkan menurut keterangan dari warga sekitar tidak ada tanda-tanda rumah tersebut digunakan untuk kantor perusahaan kontraktor. Nampak rumah sepi sennyap bahkan berada dipedalaman. Dari sini diduga kuat perusahaan itu abal-abal,”tegas Ketum PWDPI.

Ketum PWDPI Minta kepada pihak KPK dan Kejati Lampung agar segera turun dan mengusut kasus ini. Sebab masih kata dia kuat dugaan lelang proyek tidak sesuai dengan dokumen dan patut diduga bermasalah.

“Padahal seperti kita ketahui beberapa tahun lalu Unila sudah jadi sorotan kasus OTT mantan Rektor yang saat ini masih duduk dikursi pesakitan. Sepertinya peristiwa itu tidak membuat efek jera bagi sejumlah petinggi Universitas kebanggaan masyarakat Lampung,”pungkas Ketum PWDPI.

Kasus ini akan terus diungkap hingga tuntas pada edisi mendatang. Ketum PWDPI juga sudah perintahkan untuk konfirmasi kepihak Unila. (Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pertama Kali di Indonesia, LBH KIS Lakukan MoU Dengan Dokter Asal Korea

21 Juli 2025 - 13:22 WIB

WALHI Jambi Desak FSC Tolak APP Sinar Mas: Konflik Tanah Belum Selesai, Rakyat Masih Tertindas

21 Juli 2025 - 11:25 WIB

Pelanggaran Tata Ruang Restoran Gudhas Dibiarkan: Denda Misterius Oleh PUPR Kota Jambi, Wali Kota Jangan Bungkam!

21 Juli 2025 - 08:27 WIB

Pak Wali Kota Jambi Jangan Tebang Pilih! Tertibkan Investor Pelanggar Tata Ruang, Penertiban Pagar Gudhas Hanya Tinggal Janji

21 Juli 2025 - 08:08 WIB

Perkumpulan Elang Nusantara Akan Desak KPK Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Proyek Pasca Cetak Sawah Merangin 2015-2017

20 Juli 2025 - 17:42 WIB

Trending di Headline