Merangin 7 Agustus 2025 – Aktivitas tambang emas ilegal atau PETI kembali menjadi momok di Desa Meranti B3, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin. Di tengah keluh kesah warga yang merasa lingkungan mereka rusak, muncul satu nama yang disebut-sebut sebagai otak di balik tambang liar tersebut: Teguh, warga asli setempat. Dikutip dari laman resmi media corongreformasi.com
Seorang narasumber yang identitasnya disamarkan mengungkapkan bahwa dompeng yang beroperasi di area persawahan milik desa diduga kuat adalah milik Teguh. “Itu dompeng punya Teguh, orang B3 sini juga. Sudah lama dia kerja di sana,” ujar narasumber berinisial HR saat ditemui media.
Aktivitas PETI di wilayah ini tidak hanya merusak estetika alam, tetapi juga mengancam kehidupan masyarakat. Lahan pertanian warga perlahan rusak, aliran air tercemar, dan struktur tanah menjadi labil. Jika tidak segera dihentikan, warga khawatir akan terjadi longsor atau bencana ekologis lainnya yang lebih parah.
“Kami sangat khawatir, ini bukan cuma soal tanah rusak. Sawah kami kena, air juga kotor, dan bisa saja nanti ada longsor. Kami minta aparat jangan diam saja,” ujar warga lainnya dengan nada cemas.
Desakan kepada aparat penegak hukum terus bermunculan. Warga berharap kepolisian tidak hanya menyasar operator di lapangan, tapi juga menyentuh pemilik modal serta dalang utama di balik operasi PETI ini.











