Ketua DPW PWDPI Jambi Kecam Perilaku Arogan Oknum PUPR Kota Jambi, Desak Wali Kota Ambil Tindakan
Jambi – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPW PWDPI) Jambi mengecam sikap arogan oknum Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Jambi dan mendesak Wali Kota Jambi untuk segera mengambil tindakan tegas.
Pada Senin (10/3/2025), Koalisi Arah Negeri menggelar aksi demonstrasi menuntut Dinas PUPR Kota Jambi agar segera menindak pelanggaran tata ruang yang diduga dilakukan oleh restoran Gudhas Village.
Restoran yang berlokasi di Jalan Adam Malik, Kecamatan Jelutung, ini diduga membangun pagar beton setinggi 2,5 meter tanpa mematuhi aturan jarak sempadan jalan dan ketentuan penggunaan material transparan. Keberadaan pagar tersebut dinilai mengganggu visibilitas dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Sebelumnya, Koalisi Arah Negeri telah melakukan audiensi dengan Dinas PUPR Kota Jambi. Dalam pertemuan itu, pihak dinas menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti permasalahan ini sesuai regulasi yang berlaku.
Namun, hingga kini, belum ada tindakan konkret yang diambil, sehingga memicu kekecewaan dari berbagai pihak. Masyarakat menilai pemerintah lamban dalam menegakkan aturan, sementara aksi protes terus berlanjut menuntut kejelasan dan keadilan.
setelah aksi unjuk rasa yang digelar Koalisi Arah Negeri berakhir pada Senin (10/3/2025). Insiden bermula ketika seorang pegawai PUPR tiba-tiba berteriak dan membentak massa aksi yang sedang menuju pintu keluar.
Dengan nada tinggi dan kasar, pegawai tersebut menuduh peserta aksi bersikap rasis tanpa alasan yang jelas. Pernyataan ini langsung memicu kemarahan dan protes dari para demonstran.
“Kami sudah selesai aksi, tiba-tiba datang menuduh kami rasis tanpa alasan,” ujar salah satu peserta aksi, risma pasaribu sh.
Situasi semakin memanas hingga terjadi adu mulut. Kepolisian yang berjaga di lokasi segera turun tangan untuk meredam ketegangan. Oknum pegawai PUPR yang terlibat langsung diamankan dan dibawa ke dalam kantor guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Meski demikian, insiden ini sempat diwarnai aksi tarik-menarik dan dugaan pemukulan yang dilakukan oleh pegawai PUPR terhadap salah satu peserta aksi.
“Memang ada pukulan yang mengenai bibir saya, dan cengkeraman di bagian lengan kanan,” ungkap Amri yang merupakan Sekretaris DPW PWDPI Jambi, yang menjadi korban pemukulan tersebut.
Pihak kepolisian pada saat itu menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap pegawai yang bersangkutan dilakukan demi menjaga ketertiban dan mencegah kerusuhan lebih lanjut.
Sikap arogan pegawai PUPR tersebut mendapat kecaman karena dinilai tidak pantas, mengingat aksi unjuk rasa berlangsung damai dan tuntutan telah disampaikan secara jelas.
Ketua DPW PWDPI Jambi menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan nyata dari pemerintah daerah. “Kami mendesak Wali Kota Jambi untuk segera turun tangan dan memastikan aturan ditegakkan tanpa tebang pilih,” tegasnya