Menu

Mode Gelap
Komunitas, Mahasiswa dan Masyarakat Jambi Gelar Aksi Solidaritas untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar GSPI Soroti Dugaan Korupsi Mega Proyek Museum Candi Muaro Jambi: Desak KPK Turun Tangan, Soroti Peran Kepala Balai PWDPI Jambi Dorong Pembentukan Badan Pembinaan Tata Kelola Sumur Rakyat Pasca Terbitnya Permen ESDM 14/2025 Limbah PLTU Timbun Jalan Warga, PT PPE Disetop Paksa: Masyarakat Tuntut Investigasi dan Pemulihan Lingkungan Ketua PWDPI dan Masyarakat Jambi Apresiasi Kebijakan Permen ESDM 14/2025 Wujud Keberpihakan Negara Pada Masyarakat Ada Apa di Balik Penyaluran KIP Kuliah UIN STS Jambi? Mahasiswa Mengkritik!

Jambi

APMMJ Resmi Laporkan Kades Sekancing, Karang Berahi dan Sungai Manau ke Subdit IV Tipidter Polda Jambi

badge-check


					APMMJ Resmi Laporkan Kades Sekancing, Karang Berahi dan Sungai Manau ke Subdit IV Tipidter Polda Jambi Perbesar

Jambi, 30 September 2025 – Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Merangin Jambi (APMMJ) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jambi. Mereka menuntut aparat penegak hukum tidak lagi menutup mata terhadap maraknya Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak lingkungan dan menguras kekayaan daerah.

Dalam orasi dan pernyataan sikapnya, APMMJ menuding adanya dugaan keterlibatan tiga kepala desa dalam aktivitas PETI, yaitu:

1. Kepala Desa Sekancing, Kecamatan Tiang Pumpung.

2. Kepala Desa Sungai Manau, Kecamatan Sungai Manau.

3. Kepala Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, yang juga menjabat sebagai Ketua APDESI Provinsi Jambi.

“Kami minta Polda Jambi segera memanggil dan memeriksa para kades yang diduga ikut bermain dalam PETI. Jangan sampai aparat terkesan tebang pilih!” tegas Zikrillah, Koordinator Umum APMKJ.

Tak hanya menyoroti oknum kepala desa, APMKJ juga mendesak Propam Polda Jambi untuk memeriksa Kasat Reskrim Polres Merangin. Mahasiswa menilai ada indikasi pembiaran, bahkan dugaan kongkalikong antara aparat dengan mafia tambang.

Massa menegaskan, PETI bukan lagi sekadar masalah lingkungan, melainkan telah menjelma menjadi persoalan korupsi, perusakan generasi, dan bentuk pengkhianatan terhadap rakyat kecil.

“Jika aparat tidak serius menindak, jangan salahkan kami kalau gerakan ini semakin besar,” teriak massa aksi.

Sebagai bentuk keseriusan, mahasiswa turut membawa bukti visual berupa foto-foto excavator, truk pengangkut, serta kondisi sungai yang rusak akibat tambang emas ilegal.

Pasca aksi, perwakilan APMKJ diterima langsung oleh Kasubdit IV Ditkrimsus Polda Jambi. Dalam pertemuan itu, pihak kepolisian menyampaikan terima kasih atas laporan yang masuk dan menegaskan akan menindaklanjutinya.

Tak berhenti di situ, penyidik Ditkrimsus juga segera meminta keterangan resmi dari perwakilan mahasiswa. Dengan demikian, laporan APMMJ kini telah resmi terdaftar di Polda Jambi dan masuk ke tahap penyelidikan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Komunitas, Mahasiswa dan Masyarakat Jambi Gelar Aksi Solidaritas untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar

5 Desember 2025 - 14:22 WIB

GSPI Soroti Dugaan Korupsi Mega Proyek Museum Candi Muaro Jambi: Desak KPK Turun Tangan, Soroti Peran Kepala Balai

5 Desember 2025 - 13:01 WIB

Limbah PLTU Timbun Jalan Warga, PT PPE Disetop Paksa: Masyarakat Tuntut Investigasi dan Pemulihan Lingkungan

27 November 2025 - 06:54 WIB

Ketua PWDPI dan Masyarakat Jambi Apresiasi Kebijakan Permen ESDM 14/2025 Wujud Keberpihakan Negara Pada Masyarakat

26 November 2025 - 16:52 WIB

Ada Apa di Balik Penyaluran KIP Kuliah UIN STS Jambi? Mahasiswa Mengkritik!

26 November 2025 - 15:52 WIB

Trending di Jambi

https://chimbaviajes.com/