Menu

Mode Gelap
Kasus Pengrusakan Bangunan Yung Yung Chandra Mandek: SP2HP Menumpuk, Police Line Tak Pernah Dipasang Walaupun Sudah Disegel, PT.SAS Tetap Beroperasi: Warga Nilai DPRD Jambi Jadi “Beking” Perusahaan Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri Masyarakat Desak PETI di Sungai Duo Dihentikan: Kades Rantau Jering Diduga Membiarkan dan Turut Bermain Pahmi Mantan Anggota DPRD Merangin: Diduga Main PETI di Muara Siau, AMPMJ Desak Polda Jambi Segera Bertindak

Headline

Suap Hakim MA Rp50 M, Ketua PWDPI Lampung Minta KPK Periksa Bos PT. SGC Ny Lee

badge-check


					Suap Hakim MA Rp50 M, Ketua PWDPI Lampung Minta KPK Periksa Bos PT. SGC  Ny Lee Perbesar

Suap Hakim MA Rp50 M, Ketua PWDPI Lampung Minta KPK Periksa Bos PT. SGC  Ny Lee

Lampung- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), Provinsi Lampung, Ahmad Hadi Mustoleh, S.Ag angkat bicara terkait dugaan suap mantan Pejabat  Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar oleh Bos PT. Sugar Grup Campany (SGC) Purwanti Alias Ny Lee  senilai Rp50 Miliar terkait sengketa lahan perkebunan tebu di Lampung.

Aam panggilan akrab Ketua PWDPI DPW Lampung Ahmad Hadi Mustoleh, S.Ag mengatakan  dugaan  suap Sugar Group disinggung pada sidang Zarof Ricar Sebelumnya, mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar mengaku menerima Rp 50 miliar dari fee membantu pengurusan perkara sengketa Sugar Group di tingkat kasasi.

“Berdasarkan informasi dari sejumlah media menjelaskan jika Keterangan  tersebut  disampaikan Zarof saat diperiksa sebagai saksi mahkota untuk terdakwa suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur dan Lisa Rachmat,”kata Aam, saat dikonfirmasi di Kantor DPW PWDPI Lampung pada  Jum’at (16/5/2025).

Aam meminta kepada KPK dan Kejagung  agar kasus ini diambil alih  dan segera memeriksa, bos PT.SGC, jika terbukti bersalah dia minta kepada KPK dan Kejagung agar menjebloskan  bos PT. SGC  kepenjara.

“Ini kejahatan besar yang tidak boleh didiamkan. Sebab Lampung harus terbebas dari para oknum pengusaha yang telah menyengsarakan masyarakat. Sebagai putra daerah saya terpanggil untuk mengawal dan mendorong kasus ini hingga tuntas,”tegasnya.

Terpisah, seperti kita ketahui

Pada persidangan itu, jaksa penuntut umum mencecar Zarof terkait uang hampir satu Triliun yakni,vRp 920 miliar yang disita penyidik dari dalam brankas di rumahnya.  Jaksa lantas meminta Zarof menjelaskan apakah dari Rp 920 miliar itu terdapat uang dari kasus selain suap Ronald Tannur.

“Bisa saksi jelaskan untuk yang kaitan kasus lain selain yang terdakwa Lisa Rachmat untuk perkara apa yang kemudian saksi peroleh sejumlah uang?” tanya jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).

“Cuma yang paling besar itu yang, ada apa namanya, perkara yang kemarin disebut itu, Marubeni (Marubeni Corporation) atau apa itu,” ujar Zarof.

Menurut Zarof, perkara Marubeni menyangkut sengketa perdata dengan Sugar pada kisaran tahun 2016 sampai 2018. Pihak Marubeni pernah bersengketa dengan Sugar Group.

“Waktu itu kalau enggak salah saya itu ada menerima yang pertama mungkin sekitar Rp 50 (miliar) benar,” tutur Zarof. “Dari siapa?” tanya jaksa.

“Dari Sugar, itu anak buahnya dari Sugar,” kata Zarof. (Tim Media Group PWDPI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Tanjab Timur Pertanyakan Kredibilitas Terpilihnya Try Ardiyansah dalam Musda KNPI Versi Iqbal Linus

4 Oktober 2025 - 07:48 WIB

Investigasi Khusus: Mengurai Jaringan Penyelundupan Emas Ilegal Jambi Menggurita Hingga ke Luar Negeri

4 Oktober 2025 - 03:42 WIB

DPRD Jambi Dikecam Usai Gelar Pertemuan Mendadak dengan PT SAS, Warga: Kami Tidak Butuh Dialog Lagi!

3 Oktober 2025 - 13:29 WIB

Aliansi Mahasiswa Pemuda Merangin Jambi: Gelar Aksi di DPP Partai Gerindra Tuntut Nonaktifkan Waka II DPRD Merangin

3 Oktober 2025 - 13:08 WIB

Ketegangan Kian Memanas: Warga Aur Kenali dan Mendalo Darat Tolak Pertemuan DPRD dengan PT SAS

3 Oktober 2025 - 13:04 WIB

Trending di Headline