Menu

Mode Gelap
Perkumpulan Elang Nusantara Akan Desak KPK Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Proyek Pasca Cetak Sawah Merangin 2015-2017 Tokoh Adat Pubian, Edison Dukung Penuh Ajang Silaturahmi Antar Tokoh Adat Saibatin dan Pennyimbang Tuha Raja Tokoh Adat Ike Edwin Jalin Silaturahmi dengan Tokoh Adat Saibatin dan Pennyimbang Tuha Raja Bupati Tutup Mata, Tipidter Tutup Telinga: Sarolangun Dalam Kepungan Pertambangan Emas Ilegal Diduga Indra Risyanto Suhaimi dan Harbendi Anggota BPD Menjadi Dalang Dibalik Tambang Emas Ilegal di Batang Asai HM dan HN Diduga Dalang Tambang Emas Ilegal di Merangin: Aktivitas Terang-Terangan Dipinggir Jalan Usaha Tani Desa

Headline

Jangan Korbankan Nyawa Warga Demi PAD dan Janji Kosong Pembangunan!

badge-check


					Jangan Korbankan Nyawa Warga Demi PAD dan Janji Kosong Pembangunan! Perbesar

Jangan Korbankan Nyawa Warga Demi PAD dan Janji Kosong Pembangunan!

Oleh: Risma Pasaribu, Warga Provinsi Jambi yang sudah lama menetap di Kota Jambi. Meskipun saya tidak tinggal di kawasan yang terdampak langsung oleh banjir di sekitar Jambi Business Center (JBC), saya tidak bisa tinggal diam melihat ketidakadilan yang terjadi. Banjir besar yang kini berulang di kawasan Sipin, dan berbagai sudut kota lainnya, bukanlah bencana alam biasa. Ini adalah bencana kebijakan—hasil dari kesalahan dalam merancang pembangunan yang hanya mementingkan keuntungan ekonomi jangka pendek.

Saya ingin meluruskan satu hal yang sering diputarbalikkan dalam berbagai forum, oleh para pejabat, pengusaha, dan bahkan beberapa tokoh masyarakat setempat. Kita terus dicekoki dengan narasi bahwa JBC menyerap banyak tenaga kerja, menarik investor ke Jambi, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi mari kita jujur: berapa banyak warga yang benar-benar mendapat pekerjaan tetap dan layak dari proyek ini? Berapa persen PAD yang kembali ke masyarakat, terutama mereka yang kini rumahnya terendam air banjir dan masa depannya tak pasti?

Lebih menyakitkan lagi ketika kepala RT seperti yang terjadi di RT 11, inisial D, justru menjadi corong kepentingan pengusaha dan penguasa. Alih-alih mendengar dan menyuarakan keresahan warganya, dia justru aktif membungkam protes warga dan membela proyek JBC seolah-olah itu adalah puncak pencapaian peradaban Kota Jambi. Padahal, ketika air naik dan menghanyutkan barang-barang warga, tidak ada pembangunan yang bisa mengganti rasa trauma dan ketidakamanan itu.

Saya juga ingin menyampaikan kritik tajam kepada Gubernur Jambi, Al Haris, yang terus menyuarakan pencapaian PAD dan hadirnya investor. Pak Gubernur, rakyat Anda bukan hanya angka statistik. Ketika Anda bicara tentang “kemajuan”, tolong jangan lupakan kenyataan di lapangan. Banyak bangunan megah di Jambi yang terbengkalai, tidak dimanfaatkan dengan baik. Tingkat pengangguran tetap tinggi. Lalu, apa makna sebenarnya dari pembangunan yang Anda banggakan?

Kepada para pengusaha, pemilik JBC, pertanyaan saya sederhana: Apakah profit Anda sebanding dengan kerusakan lingkungan yang Anda tinggalkan? Apakah keuntungan pribadi Anda lebih penting dari keselamatan ribuan warga yang kini hidup dalam ketakutan akan banjir berikutnya?

Pembangunan seharusnya tidak mencederai hak lingkungan dan hak hidup masyarakat. Saya tidak menolak kemajuan. Tapi kemajuan tidak boleh dibangun di atas air mata, banjir, dan nyawa yang terancam.

Saya menulis ini bukan karena saya benci pada pembangunan, tapi karena saya cinta pada Jambi. Dan saya tidak ingin melihat provinsi ini rusak oleh kepentingan segelintir orang yang merasa bisa membeli segalanya—termasuk suara diam para pemimpin kecil seperti RT yang lupa fungsinya.

Sudah saatnya kita bersatu dan berkata: cukup! Jangan korbankan nyawa warga demi PAD dan janji-janji pembangunan palsu. Kita butuh keadilan ekologis, bukan sekadar trotoar baru dan lampu jalan pintar. Kita butuh pemimpin yang berani membela rakyat, bukan yang sekadar menjaga relasi baik dengan pemilik modal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Perkumpulan Elang Nusantara Akan Desak KPK Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Proyek Pasca Cetak Sawah Merangin 2015-2017

20 Juli 2025 - 17:42 WIB

Tokoh Adat Pubian, Edison Dukung Penuh Ajang Silaturahmi Antar Tokoh Adat Saibatin dan Pennyimbang Tuha Raja

20 Juli 2025 - 17:20 WIB

Tokoh Adat Ike Edwin Jalin Silaturahmi dengan Tokoh Adat Saibatin dan Pennyimbang Tuha Raja

20 Juli 2025 - 07:17 WIB

Bupati Tutup Mata, Tipidter Tutup Telinga: Sarolangun Dalam Kepungan Pertambangan Emas Ilegal

19 Juli 2025 - 16:16 WIB

Diduga Indra Risyanto Suhaimi dan Harbendi Anggota BPD Menjadi Dalang Dibalik Tambang Emas Ilegal di Batang Asai

19 Juli 2025 - 15:49 WIB

Trending di Headline